Rata-rata orang kalau ditanya apa makanan khas madiun, jawabannya sudah pasti nasi pecel. Yap, Madiun memang terkenal dengan pecelnya, sampai jadi maskot juga lho, kalo temen-temen lewat jalan Pahlawan itu ada patung penjual nasi pecel pincuk sedang melayani seorang pembeli. Dan sudah pasti bisa dijumpai di sepanjang jalan-jalan di Madiun yang mendominasi adalah warung nasi pecel.
Tapiiiii.. kuliner yang mau aku bahas disini ga ada hubungannya dengan pecel, hehehe karena pada dasarnya aku dan suami bukan penggemar pecel madiun, menurut kami sih rasanya cenderung manis. Pecel favorit kami yaitu pecel tumpang di emperan toko jalan Dhoho Kediri (kapan-kapan bakal aku review)
Oke balik lagi ke kuliner favorit di madiun, yang pasti ini adalah kuliner favorit aku dan suami, hehe malahan ini sebenernya kuliner khas kota lain tapi ga ada salahnya dicoba buat yang bosen dengan nasi pecel..
- Nasi Pedas Khas Kuta Dilihat dari gambarnya pasti bingung dimana nasinya, hehehe. Nasinya ketutup sama lauknya yang bejibun banyaknya. Mulai dari oseng kangkung, kacang panjang, terong, mie, ikan asin, kulit ayam, sambal goreng tahu tempe, pilihan lauk tambahan seperti telor bulat, ayam, ati ampela dan lain2. Yang bikin spesial sudah pasti sambalnya, super duper pedes. pokoknya surga buat kita-kita pecinta pedas. Lokasinya di jalan sudirman, setelah pasar besar sebelum pertigaan lampu merah, warungnya dikanan jalan. Murah banget, seporsi pake lauk telor separo cuma 9.000 rupiah. Beda jauh dengan harga yang di Pulau Dewata sana, pas kami liburan ke Bali, penasaran dengan Nasi Pedas Bu Andika, seporsi dibandrol harga 33.000, mana rasanya juga biasa aja, malahan lebih enakan yang ini. Jadi kami pastikan ga akan balik ke Nasi Pedas Bu Andika lagi karena di Madiun saja ada yang lebih enak. hehehe..
- Mie Ayam Jember Menu favorit kedua kami yaitu mie ayam jember. Pertama kali beli sih agak ragu dengan tampilannya yang agak 'polos' menurut kami. Seporsi mie tanpa kuah dengan topping sawi, ayam kering, acar mentimun bawang merah goreng dan irisan daun bawang. That's it!! Gak ada saos merah atau oranye khas mie ayam pada umumnya, yang ada cuma sambal aja. Begitu dicoba, ternyata rasanya enak banget, tanpa dikasi asesoris kayak saos, kecap dan sambal pun sudah enak. Kami makan cuma pake sambal aja. Bumbunya kerasa banget menyatu dengan mie ayamnya, irisan daun bawangnya menambah rasa segar, buat yang ga suka daun bawang lebih baik pesen tanpa daun bawang karena penjualnya murah hati sekali naburin daun bawangnya. Sejak saat itu menu ini otomatis langsung masuk daftar kuliner favorit kami di Madiun. Lokasinya di Jl Serayu.
- Sop Kaki Sapi khas Jakarta (Soto Betawi) Kalo warung tenda satu ini gampang banget dicari, lokasinya di jalan Agus Salim samping Warung spesial sambal. Karena pernah sempat menetap di Jakarta, menu ini bikin aku penasaran banget, apakah seenak soto betawi yang pernah ak cobain disana. Warung tenda ini menjual dua menu khas dua kota yang berbeda, yaitu sop kaki sapi jakarta dan bebek goreng surabaya. Mungkin penjualnya orang jakarta nikah sama orang surabaya, hehe mungkin lho yaa, belum pernah nanya juga sih. Pilihan isi sopnya juga banyak, ada paru, kikil sapi, daging, bahkan torpedo juga ada, kalau bingung milih yang mana bisa pesan sop campur (favorit aku). Enaknya lagi disini bisa pesen seaparuh porsi, jd mungkin ada yang kalap pengen pesan sop dan bebek gorengnya kayak aku kan lumayan banget ga bikin perut begah kekenyangan. hehe.. Seporsi sop campur berisi campuran daging, kikil, babat, paru, potongan kentang rebus, potongan tomat, taburan bawang merah goreng, irisan daun bawang dan emping mlinjo. Rasa kuahnya enak dan seger, isiannya juga empuk dan ga bau amis jeroan. Top banget menurut aku, bisa mengobati kangen akan soto betawi. Bebek gorengnya juga enak, sambalnya bisa request pedas, dan potongan bebeknya gede banget, bisa buat berdua. Kalau kesini pasti bingung mau makan yang mana dan pasti dua-duanya aku pesan. hahaha..
- Sate Padang Namanya juga pecinta kuliner, semua makanan khas berbagai kota kita lahap. hahaha.. Mewakili kota padang tentu saja nasi padang jadi makanan favorit kita berdua, tapi ternyata di Madiun ada kuliner khas padang yang juga masuk daftar makanan favorit kami. Berlokasi di jalan diponegoro, depan kantor penerbit Erlangga, awalnya tentu aja coba-coba dan akhirnya jatuh cintalah kami sama menu ini. Walau hasil fotonya berantakan tapi rasanya uenak lho, seporsi sate isi 10 tusuk dan ketupat harganya 17.500 rupiah. Bumbunya itu lho yang bikin enak, beda dengan bumbu kacang ala sate madura atau ponorogo, bumbunya kental dan berasa banget rempahnya. Kalau dijakarta biasanya di warung sate padang dijual keripik singkong balado pedas buat taburan, karena memang ga ada tambahan sambal buat bumbunya. Sayangnya disini ga dijual kripik singkong balado, tapi aku ga kehabisan akal, beli aja kripik singkong maicih level 7, taburin diatas sate padang ini, aduh cuma ngetik aja udah bikin ngiler. hahaha.. mantaaaaaab banget lah pokonya.
- Bebek Stasiun Berawal tanya temen dimana bebek goreng yang enak karena beberapa kali nyobain bebek goreng tapi belum nemu yang pas dilidah, kebanyakan bebeknya kalo ga garing banget, alot, ato bumbunya kurang meresap. Tapi tiga masalah tadi ga aku temukan di bebek stasiun ini. Dinamakan bebek stasiun karena memang warungnya ga jauh dari stasiun kota Madiun. Dulunya berlokasi di deretan Hotel Mataram, sekarang pindah di dalam halaman Denbekang. Warungnya sederhana banget, tapi yang beli rame, sampe mau makan aja harus ngantri tempat duduk karena kursinya terbatas. Potongan bebeknya besar dan digoreng sebentar di minyak panas, dagingnya empuk banget dan bumbunya meresap sampe tulang. Cuma disini aku mau makan bebek goreng tanpa sambal sekalipun karena bebeknya aja udah enak. Sambal dan lalapannya bebas ambil sendiri, hmm nikmatnyaaa..
X.O.X.O